HUBUNGAN JENIS-JENIS JIN & KEPRIBADIAN MANUSIA

Posted by

Ketika jin itu berada dalam tubuh manusia akan mencitrakan dirinya dengan berbagai bentuk, baik itu bentuk manusia maupun berbagai bentuk binatang.
Hal ini akan memberikan konsekuensi terhadap berbagai bentuk kepribadian manusia apabila jin tersebut masuk dalam tubuh manusia atau binatang yang ada di dalamnya.
Lebih jelasnya sebagai berikut :



Pertama,
Pencitraan jin dalam bentuk binatang.
Misalkan saja jin dalam bentuk harimau atau singa,keduanya memiliki karakter yang hampir sama, jika seseorang kemasukan jin dan jinnya mengaku berbentuk jin harimau atau singa maka orang yang kemasukan tersebut memiliki sifat lebih percaya diri, ada perasaan merasa hebat, kuat, berani, cenderung buas, kejam, mudah marah, sadis, reaktif yang kuat dan mudah emosi.
Jika jin yang masuk ke tubuh manusia dalam bentuk ular, maka akan menunjukkan ciri khasnya yaitu diam, menutup diri, cenderung mempersulit diri, berbelit-belit, tarik ulur kebenaran, memberikan efek gatal di tubuh, jika di ruqyah kekuatannya bertahan di tulang ekor, memberikan kontribusi syahwat besar, mempertajam libido.

Jika jin mencitrakan diri dalam bentuk kera, biasanya karakternya suka menyerobot, mencuri, seenaknya sendiri, cenderung tega, egois, reaktif tetapi tidak kuat, suka celometan.

Jika pencitraan dalam bentuk anjing, biasanya dari kalangan jin Ifrit, cenderung mewakili dunia sihir. Ciri khasnya suka menggigit kalau di ruqyah, suka yang kotor-kotor, najis, biasanya suka jalan (ngluyur) dan cenderung cari duit saja. Dan lain sebagainya.

Kedua,
Pencitraan jin dalam bentuk manusia misalkan manusia bersorban, biasanya suka berdebat, cenderung sok religi, merasa benar dengan pendapatnya, senang dengan kebid’ahan,jika di ruqyah akan melawan dengan membaca ayat Al Qur’an pula, terkadang membantu ketaatan; misalkan membangunkan sholat malam, dzikir dengan bacaan tertentu, dll, dalam beribadah cenderung mengandalkan semangat tanpa ilmu, mudah mengelabuhi peruqyah karena antara jin dan manusianya hampir sama.

Jika manusia bentuk tinggi, besar, hitam, mata merah biasanya mengaku dari kalangan ifrit. Sifatnya ganas, jahat, reaktif, suka mengancam, memukul, tidak cerdas, nafsu besar, mudah tersinggung dsb. Cirinya dia gampang menyerah, tunduk dan masuk Islam jika kalah.
Jika manusia bentuk pocong, cirri menonjol adalah pendusta, spesialisasi mengingat masa lalu yang buruk.
Jika jin yang masuk mencitrakan dirinya manusia setengah hewan, seperti bentuk uniqron, manusia setengah kuda menggambarkan karakter setengah manusia dan binatang kadang tampak bijak tapi kadang tiba-tiba langsung garang.
Jika jin yang masuk mencitrakan dirinya manusia tua, maka jenis jin ini biasanya mewakili jin turunan (dari buyut/neneknya yang punya jimat atau pusaka) (Makanya dalam Islam tidak diperbolehkan menyimpan jimat, rajah, akik, keris dsb, biasanya penulis jika akan meruqyah seseorang hal-hal tersebut harus segera dimusnahkan terlebih dahulu, red) atau sihir yang sudah lama; mempunyai sifat temuwo, suka benda-benda antik, senang mitos, jahat.

Terkadang orang kemasukan jin karena hobinya mancing yang ekstrem, biasanya jika di ruqyah hamper semua binatang air ada dalam tubuhnya. Ada juga yang mengaku kuntilanak, Nyi roro kidul,

Jadi dapat disimpulkan bahwa jin yang masuk ke dalam tubuh manusia akan membaca pikiran manusia dengan segenap keyakinan dan kebiasaan perilaku hidupnya yang kemudian menyesuaikan dirinya dengan apa yang diyakini oleh manusia tersebut.
Di situlah jin akan mencitrakan dirinya sesuai dengan kebiasaan orang tersebut dan juga mitos-mitos yang ada berkembang di masyarakat. Wallahu’alam bi showab.

Sumber :
1. Al Umm, Majalah Pendidikan Keluarga
2. Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, Bedah Islam dari kesyirikan
3. Beberapa Kumpulan Hadist
4. Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al Bukhari, Pustaka Imam Asy Syafi'i




Demo Blog NJW V2 Updated at: 21.41

0 komentar:

Posting Komentar

Bersihkan Hati

Rehab Hati