Jika kita
analogikan, benteng adalah sebuah tempat perlindungan dari serangan-serangan musuh. Semakin kuat dan kokoh benteng yang
kita bangun maka jelas kita akan lebih aman berada di dalamnya dan sebaliknya
apabila benteng itu lemah maka tidak hayal lagi siapa yang ada didalamnya dia
akan hancur.
Bayangkanlah jika antum memiliki rumah megah, namun tidak memakai
rangka kontruksi beton yang kuat. Maka dapat dipastikan rumah itu akan runtuh
saat ada guncangan, dan semua isinya hancur lebur sebagaimanapun mewah isi dan
tatanannya.
Dalam upaya pencegahan ini yang harus diperhatikan adalah kita
tidak mungkin meminta perlindungan kepada Allah sementara kita membangkang
kepada Allah (melakukan dosa). Rasulullah bersabda;
"Ketika kalian keluar rumah bacakan 'Bismillahi tawakaltu Ilallah, la
hawla walaa quwwatailla billah"
maka Allah akan menurunkan malaikat untuk
melindungimu dan syaitan akan menjauhimu". Jadi, syaikh Abdul Rouf ben
Halima berkata jika kita keluar rumah baca doa perlindungan kepada Allah lalu
dijalan memandangi wanita/laki-laki malaikat akan meninggalkan kita dan syaitan
akan kembali kepada kita.
Sama halnya ketika wanita mulai memperlihatkan
auratnya, disana syaitan akan bersama mereka. Jadi tolong diperhatikan dan
dicatat; bahwasannya yang paling penting adalah meninggalkan DOSA terlebih
dahulu dan melaksanakan kewajiban kita sebelum menuntut hak perlindungan kepada
Allah.
Saya pernah mendengar testimoni ada sensasi kesembuhan yang terjadi
setelah "taubatannasuha" dan melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai
muslimin-muslimah.
Yang berikutnya adalah meninggalkan (bertaubat dari) semua
perbuatan syirik, musyrik, bid'ah, khurafat (jimat-jimat, meminta karomah
kepada kuburan dsb) dan jangan lupa menurunkan semua patung, photo &
lukisan dalam rumah.
Yang lebih penting dari semuanya adalah meninggalkan (bertaubat
dari) semua perbuatan syirik, musyrik, bid'ah, khurafat (jimat-jimat, meminta
karomah kepada kuburan dsb) dan jangan lupa menurunkan semua patung, photo
& lukisan dalam rumah.
Untuk membangun benteng ghaib, selain menegapkan amalan wajib dan
ritual sunnah. Kita harus menghindari dosa-dosa besar yang nenghalangi turunya
Rahmat Allah dalam Prosessi penyembuhan dengan Ruqyah Syar‟iyyah.
1. Melepaskan diri dari Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:"Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).
2. Ikhlas.
Iblis sudah bersumpah untuk menjerumuskan seluruh manusia, kecuali
orang mukhlisin (orang ikhlas). Ikhlas merupakan benteng yang tidak akan pernah
bisa ditembus iblis.Coba lihat kembali surah al Hijr ayat 39-40.
3. Komitment dengan Jemaah, Al Qur‟an dan Sunnah.
Istiqamah dalam menapaki jalan sunnah, meski seperti menggenggam
bara. Karena jika bara itu dilepas maka ia akan menjadi lautan neraka jahannam.
4. Selalu Memohon perlindungan Allah .
Menempatkan Allah dihati sebagai tempat bergantung dan berlindung
dimanapun berada.
5. Tadabbur Al Qur‟an
Menghiasi dan menghidupkan rumah dan jiwaraga kita dengan alQur‟an.
6.
Tidak Berputus Asa dari rahmat Allah SWT.
Ibnu
Qayyim Al Jauziyyah mengatakan, bahwa “Putus asa itu lebih jelek daripada
kematian! Jika kematian hanya memisahkan jasad dengan ruh, maka putus asa
memisahkan antara ruh kita dengan Allah azza wa jalla”.
Allah
SWT berfirman:"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).
7.
Tidak Merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah
SWT berfirman: "Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)
Dengan
merasa aman dari ancaman Allah, secara tidak langsung kita meremehkan Allah
Subhannahu wa Ta’ala, dan selanjutnya kita akan enggan bertaubat dan terus
menumpuk dosa. Padahal dengan menjalani kehidupan, hakikatnya kita sedang
berjalan menuju kematian. Naudzubillah..
8.
Menghindari Perbuatan Durhaka kepada kedua orang tua. Karena
Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya
sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman: "Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).
9.
Menghindari Riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila". (Al Baqarah: 275) 10.
Menghindari Zina.
11.
Dhawamul wudhu.
12.
Qiyamullail.
13.
Mengenali Musuh.
14.
Menjaga pandangan, lisan, perut, kemaluan, tangan dll
15.
Berdoa ketika keluar rumah, masuk masjid, masuk kamar mandi dan ketika mau
tidur.
16.
Membaca Dzikir “
Lailaaha illallahu, wahdahu laa
syariikalahu, lahulmulku walahul hamdu, wahua „ala kulli saiyiing qadiir” 100
kali selepas subuh.
17.
Membaca 10 Ayat Albaqarah (1-4, 255-257, 284-286) selepas Maghrib.
18.
Membaca Ayat Perlindungan
Baca
Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass lalu tiupkan dan usapkan keseluruh tubuh 3kali,
sebelum tidur.
19.
Ambil wudhu dan baca Ayat Kursi sebelum tidur.
20. Kenali Musuh Anda.
0 komentar:
Posting Komentar